Kefir adalah sejenis susu fermentasi dengan karakteristik yang khas yaitu mengandung alkohol sebesar 0,5 - 1 persen dan mengandung CO2 yang dapat memberikan efek effervescent. Asal mula kefir tidak diketahui secara pasti, tetapi berdasarkan legenda bahwa biji kefir (kefir grains) diberikan kepada kaum ortodok yang hidup di gunung kaukus oleh Nabi Muhammad SAW, karena itulah kefir sering disebut sebagai "Mohammet grains" dan kadang sering disebut pemberian dari Tuhan “ the gift of the Gods”.
Biji kefir berwarna putih kekuningan, tidak larut air, irregular, diameter bervariasi antara 0,5 - 3,5 cm serta memiliki penampakan yang elastis karena mengandung 24 persen amilopekfin. Mikroflora yang terdapat pada biji kefir terdiri atas bakteri, khamir dan kapang. Mikroflora tersebut adalah khamir : S. cerevisiae, S. florentinus, C. kefyr, Mycotorula kefyr, Torulopsis kefyr, Cryptococcus kefyr, C. holmii, C. valida, C. pseudotropicalis, M. lactosa, S.fragilis, S. globus, S. dairensis, Kluyveromyces lactis; bakteri : L. kefir, L. acidophilus, L. lactis, L. rhamnosus, L. helveticus, Lac. lqctis, S. thermophilus, Leu. mesenteroides, Acetobacter aceti, Acetobacter rasens, L. gasseri, L. parakefir, L. fermentum, L. cellobious, L. paracasei, L. viridescens, dan kapang : G. candidum.
Manfaat yang diperoleh bagi siapa saja yang mengkonsumsi kefir adalah dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh karena adanya kandungan antimikroba yang terdapat di dalamnya. Antimikroba yang dapat dijumpai pada kefir adalah asam laktat, asam asetat, asam format, hidrogen peroksida, diasetil, asetaldehid, karbondioksida, alkohol dan bakteriosin. Semua substrat yang bersifat antimikroba tersebut berasal dari hasil metabolisme mikroflora kefir yang dapat menghambat bakteri patogen seperti S. eureus, B. cereus, L. monocytogenes, Salmonella, Pseudomonas dan Escherichia coli.
Sistem pertahanan tubuh juga dapat ditingkatkan karena adanya antigen yang terdapat pada kefir. Metabolisme protein oleh bakteri asam laktat melalui berbagai jalan dapat menghasilkan turunan protein yang bersifat antigen. Antigen inilah yang juga memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Metabolit mikroflora kefir juga mampu meningkatkan aktivitas fagositosis dari granulosit yang dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh.
Kolesterol yang terdapat dalam tubuh dapat dikontrol jika mengkonsumsi kefir. Mikroflora kefir dapat mengasimilasi kolesterol yang masuk melalui makanan sehingga tidak dapat diserap oleh tubuh. Pengasimilasian kolesterol yang dilakukan oleh mikroflora kefir dapat menyeimbangkan kandungan kolesterol dalam darah yang dihasilkan oleh tubuh. L. acidophilus dan L. paracasei adalah mikroflorayang bertanggung jawab atas pengasimilasian kolesterol tersebut. Mekanisme lain yang dapat menurunkan kolesterol adalah kemampuan bakteri asam laktat untuk menghasilkan hydroxy-methyl-glutaryl-CoA
reductase yang terlibat dalam sintesis kolesterol. Asam orotik dan hydroxymethylglutaric yang dihasilkan juga dapat menurunkan kadar kolesterol, begitu juga dengan asam uric yang mampu menghambat sintesis kolesterol.
Mikroflora kefir juga dapat menyerap radikal-radikal bebas yang masuk melalui makanan melalui proses penguraian dan penetralan radikal bebas. Radikal bebas diketahui dapat menyebabkan terjadinya kanker pada manusia sehingga pengkonsumsian kefir dapat menurunkan resiko terjadinya kanker. Selain itu, mikroflora kefir dapat menurunkan jumlah enzim yang dapat merubah prekursor karsinogen menjadi karsinogen aktif. Enzim-enzim tersebut diantaranya B-glucuronidase, nitroreductase dan azoreductase.
Manfaat lain yang bisa diperoleh dengan mengkonsumsi kefir adalah dapat menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi serta dapat mencegah terjadinya penyakit degeneratif lain. Mengingat banyaknya manfaat yang bisa diperoleh dengan mengkonsumsi kefir maka konsumsilah kefir secara berkala.
Berapa kefir yang dibutuhkan oleh tubuh dalam sehari??????
Tunggu jawabannya pada artikel selanjutnya!
Dr. Ir. Rarah R.A. Maheswari, DEA
Joni Setiawan, S.Pt
Bagian Teknologi Hasil Ternak
Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan
Fakultas Peternakan IPB
Senin, 08 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar